Skip to main content

Wagub Bengkulu Dorong Sinergi Lintas Sektor Tekan Stunting

Wagub Bengkulu Dorong Sinergi Lintas Sektor Tekan Stunting

TEROPONGPUBLIK.CO.ID  <<<>>>  Guna menekan angka stunting secara signifikan di Provinsi Bengkulu, Wakil Gubernur Bengkulu, Mian, secara resmi membuka kegiatan Penilaian Kinerja Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten/Kota Tahun 2025. Acara tersebut berlangsung di Ruang Rapat Lantai III Kantor Gubernur Bengkulu, Rabu (27/8), dengan dihadiri para wakil bupati dan wakil wali kota se-Provinsi Bengkulu, serta unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).

Dalam kesempatan itu, Mian menegaskan bahwa stunting bukan sekadar isu kesehatan, tetapi juga merupakan persoalan pembangunan manusia. Menurutnya, penanganan stunting harus dilakukan secara komprehensif, terpadu, dan berkesinambungan agar target prevalensi yang ditetapkan pemerintah dapat tercapai.

“Stunting adalah persoalan kompleks, bukan hanya isu kesehatan, tetapi juga isu pembangunan manusia. Oleh karena itu, peran seluruh lintas sektoral sangat krusial untuk memastikan generasi mendatang tumbuh sehat, cerdas, dan produktif,” ujar Mian dalam sambutannya.

Ia juga mengingatkan bahwa penurunan stunting tidak bisa dilepaskan dari upaya pengentasan kemiskinan. Kedua persoalan tersebut saling berkaitan sehingga perlu ditangani bersamaan. “Penanganan stunting dan kemiskinan merupakan masalah serius yang harus menjadi prioritas bersama,” tambahnya.

Berdasarkan data, prevalensi stunting di Provinsi Bengkulu pada 2024 berhasil ditekan hingga berada di angka 18,8 persen. Pencapaian ini dinilai positif, namun Wagub Mian menekankan bahwa upaya tersebut belum boleh berhenti. Target nasional yang menempatkan angka stunting di bawah 14 persen pada 2025 harus menjadi pemacu kerja keras seluruh pemangku kepentingan.

Untuk mempercepat pencapaian tersebut, Mian mendorong penerapan strategi pentahelix yang melibatkan berbagai pihak, mulai dari pemerintah, akademisi, dunia usaha, komunitas masyarakat, hingga media massa. Kolaborasi ini diharapkan mampu memperluas cakupan program, memperkuat edukasi, serta memastikan intervensi yang tepat sasaran.

“Melalui gerakan bapak asuh stunting genting, kita ingin mendorong lahirnya orang tua asuh cegah stunting. Ini adalah bentuk dukungan nyata dalam memperkuat ketahanan keluarga agar anak-anak Bengkulu tumbuh sehat dan bebas dari stunting,” kata Mian.

Selain itu, ia meminta pemerintah daerah di kabupaten/kota terus berinovasi dalam menjalankan program konvergensi penurunan stunting, termasuk dengan meningkatkan akses layanan kesehatan ibu dan anak, memperhatikan gizi seimbang, hingga menyediakan sanitasi dan lingkungan yang layak.

Sebagai bentuk apresiasi, pada akhir acara Wakil Gubernur Mian menyerahkan penghargaan kepada tiga kabupaten yang dinilai memiliki kinerja terbaik dalam menjalankan aksi konvergensi penurunan stunting tahun 2025. Kabupaten Kepahiang berhasil meraih peringkat pertama dengan skor 93,08, disusul Kabupaten Bengkulu Selatan dengan skor 91,37, dan Kabupaten Rejang Lebong di posisi ketiga dengan skor 79,27.

Penghargaan tersebut, lanjut Mian, diharapkan menjadi pemicu semangat bagi daerah lain untuk semakin serius melaksanakan aksi percepatan penurunan stunting. “Saya ucapkan selamat kepada kabupaten yang meraih penghargaan. Prestasi ini menunjukkan komitmen yang kuat dalam menjalankan program penurunan stunting. Saya berharap daerah lain dapat mencontoh dan bahkan melampaui capaian ini,” tuturnya.

Dengan kolaborasi lintas sektor yang solid serta dukungan dari seluruh elemen masyarakat, Pemerintah Provinsi Bengkulu optimistis mampu menekan angka stunting secara berkelanjutan. Hal ini sekaligus menjadi langkah strategis dalam mewujudkan sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing di masa mendatang.

Pewarta : AMG

Editing : Adi Saputra